faktor-faktor demografi

Faktor Demografi

v Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi.

v Komposisi Penduduk

Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :

o Makin banyak penduduk yang berusia kerja atua produktif (15-64

tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk

yang bekerja, penghasilan juga makin besar.

o Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga

makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin

berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.

o Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban),

pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola

hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat

pedesaan.

2. Faktor-faktor Non Ekonomi

Factor-faktor non-ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor social budaya masyarakat. Misalnya saja, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat/ideal.
By Hombar Pakpahan

perkembangan penduduk

Perkembangan penduduk
Perkembangan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi).
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami.
Migrasi ada dua yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk (imigrasi), dan yang dapat mengurangi penduduk disebut migrasi keluar (emigrasi).
Sebelum kita membahas perkembangan jumlah penduduk Indonesia, terlebih dahulu perhatikanlah tabel di bawah ini.
Tabel 4. Perkembangan Penduduk Dunia
Dari tabel tersebut menunjukan bahwa untuk mencapai jumlah penduduk dua kali lipat waktu yang diperlukan makin lama makin singkat.
Faktor penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama kemajuan di bidang kesehatan.
Dengan kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok.
Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:

*
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
*
Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
*
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
*
Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.

Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada periode kedua dan sekarang sedang menuju periode ketiga.

hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan

Hubungan Antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya.
Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

pertambahan penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan dalam bilangan penduduk sepanjang masa, yang boleh dikira sebagai perubahan bilangan individu dalam sesebuah populasi melalui sukatan secara sepanjang suatu tempoh. Walaupun boleh digunakan untuk mana-mana spesis, namun istilah pertumbuhan penduduk sentiasa melibatkan kaum manusia. Istilah ini juga selalu digunakan untuk memaksudkan istilah demografi khusus berbunyi kadar pertumbuhan penduduk (lihat di bawah), yang merujuk kepada kadar pertumbuhan penduduk dunia.

Nisbah (atau kadar) pertumbuhan positif menandakan bilangan penduduk bertambah, dan yang negatif pula menunjukkan bilangannya berkurangan. Nisbah pertumbuhan sifar pula menunjukkan bahawa bilangan penduduk adalah sama pada dua masa yang berlainan, iaitu perbezaan bersih antara kelahiran, kematian, penghijrahan masuk dan keluar adalah kosong. Walau bagaimanapun, kadar pertumbuhan mungkin setakat kosong biarpun adanya perubahan ketara dalam kadar kelahiran, kadar kematian, kadar penghijrahan dan taburan usia antara dua masa.[1] Begitu juga, peratusan kadar kematian bersamaan dengan bilangan kematian purara setahun untuk setiap 100 orang dalam jumlah penduduk.

Sukatan kadar pembiakan bersih juga berkaitan dengan hal ini. Andai tiadanya penghijrahan, kadar pembiakan bersih melebihi satu menandakan jumlah penduduk wanita makin bertambah, sementara kadar pembiakan bersih yang kurang dari satu (kesuburan kurang paras penggantian) pula menandakan jumlah penduduk wanita kian menurun.

Rumus angka kematian

1. Angka kematian
a) (total semua kematian setahun /total populasi di pertengahan tahun) x 1000
2. Angka kematian spesifik/khusus
a) misal menurut umur
(1) (total kematian anak < 10 th dalam 1 th / jumlah populasi < 10 th pada pertengahan tahun) x 1000
3. Case Fatality rates (CFR)
a) (jumlah yang mati dlm wkt ttt krn penyakit ttt /jumlah individu yang terkena penyakit) x 100
4. Proportionate Mortality
a) (jumlah kematian karena penyakit ttt 1 tahun/ jumlah semua kematian dalam 1 thn) x 100

jenis-jenis migrasi

Terdapat dua jenis migrasi iaitu migrasi dalaman dan migrasi antarabangsa

a. Migrasi Dalaman

Migrasi dalaman adalah migrasi yang tidak menjangkau sempadan antarabangsa. Sebaliknya ia adalah penghijrahan dalam sempadan negara sahaja.
Migrasi dalaman boleh dipecahkan lagi kepada beberapa jenis. Antaranya ialah

Migrasi musiman

i. Ini adalah migrasi yang berlaku secara bermusim atau berkala.

ii. Di kalangan gembala nomad seperti orang Badwi di negara Arab, orang Taureg di Sahara dan orang Monggol di Gurun Gobi berpindah mengikut musim mencari padang rumput dan air untuk ternakan.

iii. Kegiatan pindah ternak yang diamalkan di kawasan Pengunungan Alps, Rocky dan beberapa kawasan di Himalaya juga termasuk dalam migrasi bermusim. Dalam musim panas pengembala membawa ternakan mereka turun semula ke lembah yang lebih panas. Di kawasan pertanian utama, migrasi ini boleh dikaitkan dengan musim menuai bijirin mahupun pertanian. Misalnya musim memetik buah- buahan seperti anggur, oren, epal, kentang dan sebagainya.

Migrasi luar bandar ke bandar
i. Antara sebab yang menyebabkan penduduk berhijrah ke bandar ialah kerana di tempat asal mereka mengalami:
· tekanan penduduk
· kemiskinan
· pengangguran
· upah rendah
· tanah tidak ekonomik dikerjakan
· kurang kemudahan asas seperti pendidikan tinggi

Migrasi bandar ke bandar

i. Ketiadaan peluang pendidikan tinggi di bandar- bandar kecil menyebabkan golongan belia berpindah ke bandar- bandar besar untuk melanjutkan pendidikan mereka

ii. Di bandar- bandar besar juga terutamanya ibu negara terdapat banyak peluang pekerjaan.

iii. Penghijrahan jenis ini lebih merupakan penghijrahan secara berperingkat iaitu bermula di bandar kecil, kemudian ke bandar yang lebih besarsedikit sebelum ke ibu negara.

Migrasi bandar ke luar bandar dan bandar ke pinggir bandar

i. Berlaku terutamanya di kalangan pesara kerana udara di luar bandar lebih segar dan nyaman

ii Di Malaysia, kebanyakkan golongan pesara berasal dari kampung. Oleh itu, selepas besara mereka ingin balik ke tempat asal mereka.

iii Pembangunan yang pesat selepas merdeka di pusat bandar telah menyebabkan banyak bangunan rumah kedai di negara sedang membangun dirobohkan dan digantikan dengan bangunan pencakar langit untuk ruang pejabat dan pusat membeli- belah

iv. Pembinaan kawasan perumahan di pinggir bandar dan dengan adanya kemudahan pengangkutan awam dan pemilikan kenderaan sendiri telah membolehkan penduduk yang tinggal di pusat bandar berpindah ke kawasan perumahan berulang- alik ke tempat kerja di pusat bandar setiap hari.


Migrasi luar bandar ke luar bandar

i. Pembukaan kawasan pertanian baru oleh Lembaga Kemajuan Tanah Persekutuan (LKTP) seperti di Jengka Tiga Segi, KEJORA, DARA dan sebagainya telah menyebabkan migrasi penduduk dari kawasan luar bandar ke kawasan- kawasan tanah rancangan ini.

ii. Perpindahan ke kawasan tanah rancangan ini adalah bertujuan membasmi kemiskinan di kalangan penduduk luar bandar yang tidak bertanah dan miskin.

iii Terdapat juga penduduk luar bandar yang miskin berpindah ke kawasan pinggir hutan dengan membuka tanah secara haram.

Transmigrasi

Ini adalah migrasi dari pulau ke pulau yang dirancang olek kerajaan. Tujuan utama migrasi secara ini ialah untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk yang terlalu tinggi di satu- satu pulau. Contohnya dari Pualau Jawa ke pulau lain seperti Irian Jaya, Sumatera dan Kalimantan yang berpenduduk jarang.

b. Migrasi Antarabangsa

i. Migrasi atarabangsa berlaku hanya apabila seseorang migran itu melintas sempadan antarabangsa. Migrasi ini bolh berlaku secara antarabangsa ataupun antara benua.

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Pengertian Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat
migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang
melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal
yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.


Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
* Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
* Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran
Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya



imigrasi [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]

imi·gra·si n perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap;
ber·i·mi·gra·si v pindah (masuk) ke negara lain untuk menetap;
ke·i·mi·gra·si·an n perihal yg bertalian dng imigrasi; seluk-beluk imigrasi: ia dikenakan tindakan ~ berupa deportasi dan namanya dicantumkan dl daftar penangkalan
Migrasi Penduduk

Dalam Undang-Undang (UU)no 9 tahun 1992, Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Negara Republik Indonesia dan pengawasan orang asing di wilayah Negara Republik Indonesia.



wikipedia
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya.

RUMUS ANGKA KEMATIAN

Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).

Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.

Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.

Metode lain untuk menghitung tingkat kelahiran

General fertility rate (GFR) – mengukur angka kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 45 tahun.

Standardised birth rate (SBR) – membandingkan struktur usia-jenis kelamin.

Total fertility rate (TFR) – jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan dilahirkan seorang wanita sepanjang usia produktifnya untuk melahirkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran

* Kebijakan pro-natalis dan anti-natalis dari pemerintah
* Tingkat aborsi
* Struktur usia-jenis kelamin yang ada
* Kepercayaan sosial dan religius - terutama berhubungan dengan kontrasepsi
* Tingkat buta aksara pada wanita
* Kemakmuran secara ekonomi (walaupun pada teorinya ketika sebuah keluarga memiliki ekonomi yang baik, mereka mampu untuk membiayai lebih banyak anak, dalam praktiknya kemakmuran ekonomi dapat menurunkan tingkat kelahiran)
* Tingkat kemiskinan – anak-anak dapat dijadikan sumber ekonomi pada negara berkembang karena mereka bisa menghasilkan uang (tenaga kerja anak)
* Angka Kematian Bayi - sebuah keluarga dapat mempunyai lebih banyak anak jika angka kematian bayi (Infant Mortality Rate / IMR) tinggi.
* Urbanisasi
* Homoseksualitas - pria dan wanita homoseksual hampir seluruhnya tidak menjadi ayah dan ibu, mengurangi angka kelahiran tiap tahunnya.
* Usia pernikahan
* Tersedianya pensiun
* Konflik

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme