Sistem Inforrmasi di Indonesia

Seperti yang kita ketahui bahwa sistem informasi itu terdiri dari dua kata, yaitu sistem dan informasi. Sistem adalah kumpulan elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1999). Informasi dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data yang dapat berbentuk huruf, simbol, alfabet dan lain sebagainya.

Pada intinya sistem informasi itu tidak lepas dari input-proses-output, data yang diproses oleh sistem sehingga menghasilkan suatu output (informasi) . Di Indonesia sendiri telah ada susunan undang undang yang menjelaskan tentang informasi yaitu :

Menurut UUD 1945, Pasal 28,

setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.



Kita menginginkan Langkah-langkah dan kebijaksanaan yang dikembangkan Indonesia diharapkan akan mengantarkan Indonesia ke tahap dimana Indonesia merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat informasi global. Perkembangan sistem informasi pun dari tahun ke tahun berkembang semakin cepat seiring dengan perkembangan teknologi juga tentunya.

Indonesia sedang merumuskan “Nusantara 21″ sebagai konsepsi jaringan informasi memasuki abad 21. Nusantara 21 dikonsepsikan sebagai “Jaringan dan Sistem Informasi Nusantara” memasuki abad 21, dimana seluruh ibukota kecamatan akan mampu mengakses jaringan dan sistem informasi nasional dan bahkan global. Nusantara 21 akan terdiri dari jaringan superhighway informasi lingkar Jawa, lingkar Sumatra, Lingkar Kalimantan. Kepulauan dengan kota-kota besar akan menjadi “kota Multimedia”. Pada saat itu diharapkan sudah berkembang aplikasi-aplikasi pendidikan, kesehatan, iptek, perdagangan, pariwisata, layanan umum, pemerintah dll.

Berikut ini adalah informasi yang saya dapat dari situs

http://jakarta.wartaegov.com/index.php?option=com_content&view=article&id=3845:depkominfo-kembangkan-e-province&catid=44:ragamberita&Itemid=56

Departemen Komunikasi dan Informatika mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah yang disebut e-Province. Aplikasi ini memungkinkan bagi pemerintah provinsi untuk mengintegrasikan data dari seluruh kabupaten/kota di wilayah mereka.
Menurut Direktur e-Government Depkominfo Herry Abdul Azis, pihaknya saat ini sedang mengembangkan berbagai macam aplikasi e-Government untuk digunakan oleh instansi pemerintah daerah setingkat Provinsi.

Ada 14 aplikasi yang telah selesai dan siap diimplementasikan. 14 aplikasi eGov tersebut antara lain :
-Aplikasi Pendidikan
- Aplikasi Pariwisata
- Aplikasi Perikanan
- Aplikasi Peternakan
- Aplikasi Perkebunan
- Aplikasi Pertanian
- Aplikasi Informasi hukum
- Aplikasi Kepegawaian
- Aplikasi Pendapatan Daerah
- Aplikasi e-Arsip
- Aplikasi e-Office
- Aplikasi SMS Center
- Aplikasi e-Libray
- Aplikasi Kantor Maya

ke-14 aplikasi tersebut telah saling terintegrasi satu dengan yang lain. Sehingga, duplikasi data tidak lagi terjadi. Namun, Herry mengakui bahwa di beberapa Pemda telah menciptakan aplikasi eGov yang sektornya sama dengan yang dikembangkan oleh Depkominfo, meskipun jumlahnya beragam.

"Misalnya, Pemprov A punya 2 dari 14 yang kita punya, atau Pemprov B punya 5 dari 14 yang ada. Tidak masalah, mereka bisa tetap menggunakan aplikasi milik mereka sendiri, karena aplikasi dari kita bersifat open source dan mendukung interoperabilitas," jelas Herry.

Bagi Herry, dengan sifat aplikasi yang open source, aplikasi yang telah dikembangkan oleh Depkominfo ini bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing Pemda.

Aplikasi eGov yang disebut juga e-Province ini memang menyasar institusi setingkat Provinsi, terutama yang telah mampu mengintegrasikan kabupaten/kota yang ada di wilayah masing-masing.


Sebenarnya perkembangan sistem informasi terjadi juga diberbagai bidang seperti manajemen, akuntansi, rumah sakit, pemasaran, akademik, geografis, dsb. Sistem Informasi diberbagai bidang ini perlu dikembangkan semuanya demi kemajuan Indonesia juga. Karena memang kenyataannya hal ini belum dilakukan secara optimal.
Sebagai contoh, Sail Bunaken 2009 yang diadakan di Kota Manado dan Kota Bitung pada tanggal 12 s/d 19 Agustus 2009 lalu, bertujuan untuk menggalang opini dunia dan sebagai penegasan bahwa Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia yang memiliki potensi kelautan luar biasa dan memiliki kekuatan maritim yang dapat dibanggakan. Selama ini Indonesia dengan potensi kelautannya masih belum dipromosikan menjadi sumber ekonomi bagi kesejahteraan rakyat secara optimal serta menjadi sumber ekonomi nasional yang signifikan.


Akan tetapi kita ketahui bahwa kekayaan yang begitu melimpah ini belum termanfaatkan secara maksimal. Di satu sisi Indonesia memposisikan diri sebagai negara kepulauan dengan kekayaan lautnya yang melimpah. Tetapi, di sisi lain Indonesia juga memposisikan diri secara kultural sebagai bangsa agraris dengan puluhan juta petani yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

Sesungguhnya kita sendiri mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri akan sebuah sistem yang kompleks dan rumit, yang sebelumnya dinilai hanya bisa dikerjakan oleh tenaga asing. Seorang pakar IT diharapkan bisa membangun sebuah sistem yang mampu membangun lingkungan kelautan nasional. Tentu saja ini sistem yang besar. Sangat besar bahkan. Baik dari sisi institusi yang akan terlibat maupun cakupan sistemnya. Sistem ini harus informatif, yaitu harus memberikan informasi yang lengkap tentang kondisi kelautan nasional.

Baik dari sisi sumber daya laut yang kita miliki, keadaan perairan, cuaca, kejadian penting di laut (accident maupun incident), tanda-tanda navigasi laut yang sangat membantu bagi kapal berlayar di lautan kita, dan segala informasi mengenai laut lainnya. Semacam pusat data kelautan nasional di mana idealnya hendak mencari data apa saja tentang kelautan bisa ditemukan pada sistem ini.

Mudah-mudahan langkah dan kebijaksanaan yang dikembangkan Indonesia dapat mengantarkan Indonesia ke tahap dimana Indonesia merupakan salah satu bagian penting dari masyarakat informasi global. Kemajuan-kemajuan yang diciptakan memang akan meningkatkan efisiensi ekonomi dan pemerintahan, menghilangkan isolasi, mengantarkan Indonesia ke panggung dunia dan mampu bersaing secara global.

*Pendapat : kita harus bisa mengembangakan sistem informasi yang ada di indonesia, dan harus mampu bersaing dengan sistem informasi yang ada di negara lain.

FORM:http://nur-arianto.blogspot.com/2009/10/perkembangan-sistem-informasi-di.html

Bencana alam (GEMPA JABAR)

Gempa bumi Jawa Barat 2010 terjadi di 147 kilometer arah Tenggara Sukabumi, 149 kilometer arah Barat Daya Tasikmalaya, 150 kilometer arah Barat Daya Bandung, 160 kilometer arah Barat Daya Ciamis, dan 231 kilometer arah Tenggara, Jakarta pada 18 Mei 2010 pada pukul 19.00.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan gempa berpusat di koordinat 8,22 Lintang Selatan (LS) dan 107,21 Bujur Timur (BT) di kedalaman 13 kilometer.Sementara menurut United States Geological Survey (USGS), pusat pemantau gempa Amerika Serikat, gempa di wilayah Jawa Barat ini terjadi pukul 19.00 WIB dengan kedalaman 69,7 kilometer berkekuatan 5,4 SR. Lokasi gempa berada sekitar 115 kilometer arah Tenggara dari Sukabumi.

Gempa bumi juga terjadi di Ujung Kulon pada 19 Mei 2010 dengan kekuatan 5,4 Skala Richter pada pukul 07.13. Pusat gempa di 36 kilometer barat laut Ujung Kulon, Banten. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berlokasi 6,78 Lintang Selatan, 105,16 Bujur Timur dengan kedalaman 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

*pendapat : kita harus selalu waspada dan harus selalu mendekatkan diri kepada tuhan yang maha kuasa:
*solusi : pemerintah harus melakukan penanggulangan bencana secara cepat.

FORM:http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Jawa_Barat_2010

Bencana alam (Lonngsor Tenjolaya)

BANDUNG - Lokasi longsor di perkebunan teh Dewata di Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung akan dijadikan kuburan massal bila jenazah yang diduga tertimbun tidak bisa ditemukan.

Hal ini disampaikan Bupati Bandung Obar Subarna, Minggu (28/2/2010) sore. Menurutnya, keputusan ini diambil berdasar kesepakatan antara warga yang kehilangan sanak saudaranya dan pihak pengelola perkebunan.

"Semua warga tidak masalah pencarian dihentikan. Artinya,lokasi timbunan longsor akan menjadi kuburan massal," kata Obar kepada wartawan di lokasi longsor.

Rencananya, tim evakuasi gabungan hari ini kembali melanjutkan pencarian 11 korban yang diduga tertimbun hingga pukul 12.00 WIB. Hingga Minggu sore, jumlah korban tewas yang berhasil ditemukan 33 orang.

Terakhir, tim evakuasi berhasil menemukan jenazah Jeni bin Dahlan (24), Risma binti Suhimin (3), Ahmad Nuryadin (32) dan Lilis Suminar (30).

Longsor di Desa Tenjolaya terjadi pada Selasa 23 Februari lalu. Longsor yang terjadi pagi hari itu menelan puluhan korban tewas lantaran banyak pemetik teh yang tengah bekerja saat itu. Pemprov kota Bandung sendiri tengah mengkaji relokasi hunian di sekitar perbukitan untuk mencegah hal serupa terjadi.

*pendapat : jangan jadikan bukit menjadi perkebunan, paling tidak jangan menebang pohon-pohon besar yang ada di bukit tersebut, karna pohon tersebutlah yang dapat menahan tanah dari hujan yang turun terus menerus.
*solusi : berkebunlah ditanah yang datar saja.

FROM:http://news.okezone.com/read/2010/02/28/340/307737/lokasi-longsor-tenjolaya-akan-jadi-kuburan-massal

Bencana alam (banjir bandang WASIOR)

Jakarta - Angka korban tewas akibat banjir bandang di kota Wasior, Kabupaten Teluk Wandoma, Papua Barat terus bertambah. Sampai pukul 16.00 WIT, korban tewas yang sudah ditemukan 83 orang.

"64 orang lainnya dinyatakan hilang. Mereka diperkirakan tertimbun lumpur setinggi 2-3 meter atau hilang terbawa banjir ke laut," kata Staf Khusus Presiden bidang Otda, Velix Wanggai, Rabu (6/10/2010).

Velix juga menjelaskan, Kota Wasior mengalami kerusakan berat hingga 80 persen. Kondisi ini memaksa sedikitnya 4.000 orang mengungsi.

"Mereka dibawa ke Kabupaten Manokwari dan Nabire. Air bersih tidak ada dan listrik padam," ungkap Velix.

Pemda Provinsi, lanjut Velix, saat ini aktif dalam tanggap darurat, pencarian korban. Mereka dibantu oleh TNI serta Polri.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah menyerahkan dana operasional Rp 200 juta, bahan makanan, obat-obatan dan tenda. Hal yang dibutuhkan mendesak saat ini adalah kantong jenazah, masker, dan obat diare.

"Diperkirakan diare akan terjadi karena keterbatasan air bersih," tutur Velix.

Menurut Velix, dari pengamatan di lapangan, pembersihan lumpur dapat memakan waktu 3-6 bulan. Hal ini disebabkan ketersediaan alat berat yang terbatas.

Intensitas Hujan Tinggi

Velix juga mengungkapkan penyebab terjadinya banjir bandang. Menurutnya, bencana tersebut akibat curah hujan yang cukup tinggi seminggu belakangan ini.

Hujan kemudian menjadi air permukaan yang mengalir deras ke arah Kota Wasior yang berada di dataran rendah atau kaki gunung. Aliran air itu membawa serta batu-batuan besar dan batang-batang pohon.

*pendapat : janganlah menebang pohon sembarangan.
*solusi : pemerintah diharapkan tegas terhadap pelaku penebangan tersebut.

FROM: ttp://www.detiknews.com/read/2010/10/06/193049/1457391/10/korban-tewas-banjir-wasior-83-orang-80-kota-rusak

Bencana alam (gunung merapi meletus)

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Petani salak, Mardi Susanto (50), mengatakan, banyak warga sekitar Merapi tidak mengungsi ketika wilayahnya dinyatakan berstatus "Awas". Menurutnya, itulah yang mengakibatkan banyaknya korban tewas berjatuhan akibat Merapi meletus beberapa kali, setidaknya pada periode 26 Oktober sampai 5 November lalu.

Mardi adalah warga Demen, Pakembinangun, Pakem, sekitar 18 kilometer dari puncak Merapi, yang berstatus awas. Ia mengungsi sejak 5 November lalu. Namun, ia setiap hari pulang untuk sekadar menengok dan membersihkan rumah dan kebun salaknya.

"Kalau Anda mengendarai mobil dan melihat orang mau menyeberang, Anda akan membunyikan klakson. Kalau orangnya menyingkir, tidak terjadi apa-apa. Tapi, kalau orangnya jalan terus, terjadi tabrakan," ujar Mardi.

"Warga sekitar Merapi sudah diingatkan, tetapi tidak menurut. Saya sendiri termasuk warga yang nakal, soalnya, insting saya mengatakan bahaya Merapi tidak sampai ke sini. Bahwa saya mengungsi, itu karena anak-anak mendesak. Saya menurut biar mereka tenang," terang ayah dari dua putra dan satu putri ini.

Dikatakan juga, selama hidupnya, baru sekali ini ia mengungsi karena Merapi. Menurutnya, sebelum ini daerahnya merupakan daerah pengungsian."Dulu ya pernah mengungsi, tapi karena Belanda, bukan Merapi. Kalau gara-gara Merapi, ya baru sekali ini. Biasanya tempat sini yang jadi lokasi pengungsian," tutupnya.

*pendapat : tolonglah ikuti saja kata pemerintah agar tidak banyak memakan korban jiwa.
*solusi : pemerintah harus bertindak tegas, dan cepat.

FROM: http://regional.kompas.com/read/2010/11/14/13551/Warga.Sudah.Diingatkan..tapi.Tak.Nurut

Bencana alam (GEMPA SULBAR)

Trauma Gempa, Warga Mamuju Masih Mengungsi
Metro Sore / Nusantara / Jumat, 18 Juni 2010 14:50 WIB

Metrotvnews.com, Mamuju Utara: Ratusan warga di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Jumat (18/6), belum berani kembali ke rumah. Korban pengungsi gempa bumi itu masih trauma dan khawatir muncul gempa susulan.

Gempa bumi berkekuatan 5,1 skala Richter menggoyang Mamuju Utara, Rabu lalu. Lindu berpusat di Kecamatan Baras, sekitar 90 kilometer barat daya Palu, Sulawesi Tengah. Sedikitnya 94 rumah rusak parah dan ringan akibat lindu.

Seorang warga Desa Kasano, Kecamatan Baras, tewas tertimpa material longsor. Kala itu korban bekerja di galian tambang. Sementara itu, 20 orang lainnya menderita luka parah akibat tertimpa runtuhan bangunan, sebanyak 115 orang lainnya luka ringan. Sedikitnya 135 orang korban terluka.

Data Taruna Siaga Bencana menjelaskan, lokasi terparah akibat gempa terjadi di Desa Kasano. Nyaris tak satu pun bangunan tegak berdiri diterjang gempa. Kerugian akibat bencana alam itu mencapai ratusan juta rupiah. Ratusan korban masih memerlukan bantuan makanan dan tenda darurat. Mereka membutuhkan tempat bernaung sementara dari terpaan hujan dan panas.


*pendapat : pemerintah harus bertindak agar tidak bertambah banyak korban jiwa.
*solusi : kita harus selalu berhati-hati dan harus ingat pada yang maha kuasa, karna bencana dapat datang kapan saja.


FROM:http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/06/18/107404/Trauma-Gempa-Warga-Mamuju-Masih-Mengungsi

WARGANEGARA DAN NEGARA

A)Hukum, Negara, dan pemerintahan
1. HUKUM
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan.

a. Ciri – ciri dan Sifat Hukum
Ciri Hukum adalah :
- Adanya perintah atau larangan
- Perintah atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang.
Agar tata tertib dalam masyarakat dapat dilaksanakan dan tetap terpelihara dengan baik, perlu ada peraturan yang mengatur dan memaksatata tertib itu untuk ditaatiyang disebut hukum, dan siapa yang melanggar baik sengaja maupun tidak, dpt dikenakan sanksi yang berupa hukuman.

b. Sumber – sumber Hukum
Sumber hukum dapat ditinjau dari segi formal dan segi material. Sumber hukum material dapat kita tinjau lagi dari berbagai sudut, misalnya dari sudut politik, sejarah, konomi dan lain-lain.
Sedangkan sumber hokum formal antara lain :
1) Undang – Undang (statute)
2) Kebiasaan (costum)
3) Keputusan-keputusan Hakim (Yurisprudensi)
4) Traktat (Treaty)
5) Pendapat Sarjana hokum.

2. NEGARA
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.

Negara mempunyai 2 tugas utama, yaitu :
1) Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lainnya.
2) Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan Negara.
a) Sifat – sifat Negara
1) Sifat memaksa, artinya Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarkhi.
2) Sifat monopoli, artinya Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.
3) Sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundang-undangan mengenai semua orang tanpa kecuali.

3.PEMERINTAHAN
Pemerintahan merupakan salah satu unsur penting daripada negara. Tanpa Pemerintahan, maka negara tidak ada yang mengatur. Karena Pemerintahan merupakan roda negara, maka tidak akan mungkin ada sesuatu negara tanpa Pemerintah.

FROM:http://hadirwong.blogspot.com/2009/12/hukum-negara-dan-pemerintahan.html

B)Kesamaan derajat dalam PASAL DAN UUD45

Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..

1. Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.

3. Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara

4. Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran

Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara.

FROM:http://sauoni.wordpress.com/2010/11/09/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/

C)Hubungan ELIT dan MASA
Meskipun sangat jelas bahwa sebagian besar para elite politik mengaku sebagai representasi elemen-elemen penting dalam civil society (CS), namun kebanyakan dari mereka enggan menempatkan posisinya sebagai bagian dari kekuatan yang hidup dalam alam pikir rakyat kebanyakan. Akibatnya, sebagian besar elite politik menempatkan dirinya secara konservatif sebagai free-floating elite’ yang lokasi sosialnya amat berjarak dengan massa. Lebih jauh, politik wacana mereka diwarnai oleh elitisme: rakyat dilihat sebagai masih kurang mengerti dan tak cukup canggih untuk mengerti persoalan yang tengah mereka perdebatkan. Meskipun mereka memiliki pandangan-pandangan yang cukup progresif tentang banyak hal, kebanyakan dari mereka sangat enggan mengadopsi pendekatan partisipatoris—sebuah pandangan yang walaupun pada tingkat wacana sangat mengagungkan partisipasi namun menolak keterlibatan massa dalam proses pembuatan keputusan publik.

FROM:http://www.komunitasdemokrasi.or.id/comments.php?id=P14_0_3_0_C

INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

A)PERTUMBUHAN INDIVIDU
Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum.

Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga.

Dengan adanya naluri yang dimiliki suatu individu, dimana ketika dapat melihat lingkungan di sekitarnya maka secara tidak langsung maka individu akan menilai hal-hal di sekitarnya apakah hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam masyarakat yang memiliki suatu norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:

1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya.

2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga.

3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya.

Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.

FROM: http://bulletin-it.blogspot.com/2010/10/pertumbuhan-individu.html#ixzz154JKHf98
Under Creative Commons License: Attribution

B)FUNGSI KELUARGA
Beberapa fungsi keluarga adalah (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 214-217) :
1. Fungsi Pengaturan Keturunan
Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik lainnya.

2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya.

4. Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.

5. Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa.

6. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua.

7. Fungsi Afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. hidup (Horton dan Hunt,
1987, p. 227 dalam Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 217).

FROM:http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2050236-definisi-jenis-dan-fungsi-keluarga/

C)PEMUDA DAN IDENTITAS
Pemuda merupakan sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melaikan dari semangatnya. Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda.

Sedangkan identitas atau jati diri merupakan sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya.

Dalam tahap pencarian identitas inilah terkadang masih menemukan kendala. Apalagi dizaman yang serba bebas sekarang ini. Pergaulan merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya jatidiri pemuda. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat media masa, tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa cukup banyak tindak kriminal yang yang diberitakan oleh media masa itu, pelakunya adalah para pemuda. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas yang sedang ”in” saat ini.

Sangat disayangkan apabila kita melihat pengambaran mengenai pemuda seperti diatas. Karena pemuda mempunyai semangat untuk melakukan perubahan yang sangat berpengaruh dalam meneruskan perjuangan bangsa dan agama.

FROM:http://liaambar.wordpress.com/2010/10/28/pemuda-dan-identitas/

faktor-faktor demografi

Faktor Demografi

v Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Pengeluaran konsumsi suatu negara akan sangat besar, bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan per kapita sangat tinggi.

v Komposisi Penduduk

Pengaruh komposisi penduduk terhadap tingkat konsumsi, antara lain :

o Makin banyak penduduk yang berusia kerja atua produktif (15-64

tahun), makin besar tingkat konsumsi. Sebab makin banyak penduduk

yang bekerja, penghasilan juga makin besar.

o Makin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, tingkat konsumsinya juga

makin tinggi, sebab pada saat seseorang atau suatu keluarga makin

berpendidikan tinggi maka kebutuhan hidupnya makin banyak.

o Makin banyak penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan (urban),

pengeluaran konsumsi juga semakin tinggi. Sebab umumnya pola

hidup masyarakat perkotaan lebih konsumtif disbanding masyarakat

pedesaan.

2. Faktor-faktor Non Ekonomi

Factor-faktor non-ekonomi yang paling berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah faktor social budaya masyarakat. Misalnya saja, berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat/ideal.
By Hombar Pakpahan

perkembangan penduduk

Perkembangan penduduk
Perkembangan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi).
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami.
Migrasi ada dua yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk (imigrasi), dan yang dapat mengurangi penduduk disebut migrasi keluar (emigrasi).
Sebelum kita membahas perkembangan jumlah penduduk Indonesia, terlebih dahulu perhatikanlah tabel di bawah ini.
Tabel 4. Perkembangan Penduduk Dunia
Dari tabel tersebut menunjukan bahwa untuk mencapai jumlah penduduk dua kali lipat waktu yang diperlukan makin lama makin singkat.
Faktor penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama kemajuan di bidang kesehatan.
Dengan kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah. Ini semua mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok.
Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:

*
Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.
*
Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
*
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.
*
Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.

Dari empat periode di atas, pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada periode kedua dan sekarang sedang menuju periode ketiga.

hubungan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan

Hubungan Antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya.
Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.

pertambahan penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan dalam bilangan penduduk sepanjang masa, yang boleh dikira sebagai perubahan bilangan individu dalam sesebuah populasi melalui sukatan secara sepanjang suatu tempoh. Walaupun boleh digunakan untuk mana-mana spesis, namun istilah pertumbuhan penduduk sentiasa melibatkan kaum manusia. Istilah ini juga selalu digunakan untuk memaksudkan istilah demografi khusus berbunyi kadar pertumbuhan penduduk (lihat di bawah), yang merujuk kepada kadar pertumbuhan penduduk dunia.

Nisbah (atau kadar) pertumbuhan positif menandakan bilangan penduduk bertambah, dan yang negatif pula menunjukkan bilangannya berkurangan. Nisbah pertumbuhan sifar pula menunjukkan bahawa bilangan penduduk adalah sama pada dua masa yang berlainan, iaitu perbezaan bersih antara kelahiran, kematian, penghijrahan masuk dan keluar adalah kosong. Walau bagaimanapun, kadar pertumbuhan mungkin setakat kosong biarpun adanya perubahan ketara dalam kadar kelahiran, kadar kematian, kadar penghijrahan dan taburan usia antara dua masa.[1] Begitu juga, peratusan kadar kematian bersamaan dengan bilangan kematian purara setahun untuk setiap 100 orang dalam jumlah penduduk.

Sukatan kadar pembiakan bersih juga berkaitan dengan hal ini. Andai tiadanya penghijrahan, kadar pembiakan bersih melebihi satu menandakan jumlah penduduk wanita makin bertambah, sementara kadar pembiakan bersih yang kurang dari satu (kesuburan kurang paras penggantian) pula menandakan jumlah penduduk wanita kian menurun.

Rumus angka kematian

1. Angka kematian
a) (total semua kematian setahun /total populasi di pertengahan tahun) x 1000
2. Angka kematian spesifik/khusus
a) misal menurut umur
(1) (total kematian anak < 10 th dalam 1 th / jumlah populasi < 10 th pada pertengahan tahun) x 1000
3. Case Fatality rates (CFR)
a) (jumlah yang mati dlm wkt ttt krn penyakit ttt /jumlah individu yang terkena penyakit) x 100
4. Proportionate Mortality
a) (jumlah kematian karena penyakit ttt 1 tahun/ jumlah semua kematian dalam 1 thn) x 100

jenis-jenis migrasi

Terdapat dua jenis migrasi iaitu migrasi dalaman dan migrasi antarabangsa

a. Migrasi Dalaman

Migrasi dalaman adalah migrasi yang tidak menjangkau sempadan antarabangsa. Sebaliknya ia adalah penghijrahan dalam sempadan negara sahaja.
Migrasi dalaman boleh dipecahkan lagi kepada beberapa jenis. Antaranya ialah

Migrasi musiman

i. Ini adalah migrasi yang berlaku secara bermusim atau berkala.

ii. Di kalangan gembala nomad seperti orang Badwi di negara Arab, orang Taureg di Sahara dan orang Monggol di Gurun Gobi berpindah mengikut musim mencari padang rumput dan air untuk ternakan.

iii. Kegiatan pindah ternak yang diamalkan di kawasan Pengunungan Alps, Rocky dan beberapa kawasan di Himalaya juga termasuk dalam migrasi bermusim. Dalam musim panas pengembala membawa ternakan mereka turun semula ke lembah yang lebih panas. Di kawasan pertanian utama, migrasi ini boleh dikaitkan dengan musim menuai bijirin mahupun pertanian. Misalnya musim memetik buah- buahan seperti anggur, oren, epal, kentang dan sebagainya.

Migrasi luar bandar ke bandar
i. Antara sebab yang menyebabkan penduduk berhijrah ke bandar ialah kerana di tempat asal mereka mengalami:
· tekanan penduduk
· kemiskinan
· pengangguran
· upah rendah
· tanah tidak ekonomik dikerjakan
· kurang kemudahan asas seperti pendidikan tinggi

Migrasi bandar ke bandar

i. Ketiadaan peluang pendidikan tinggi di bandar- bandar kecil menyebabkan golongan belia berpindah ke bandar- bandar besar untuk melanjutkan pendidikan mereka

ii. Di bandar- bandar besar juga terutamanya ibu negara terdapat banyak peluang pekerjaan.

iii. Penghijrahan jenis ini lebih merupakan penghijrahan secara berperingkat iaitu bermula di bandar kecil, kemudian ke bandar yang lebih besarsedikit sebelum ke ibu negara.

Migrasi bandar ke luar bandar dan bandar ke pinggir bandar

i. Berlaku terutamanya di kalangan pesara kerana udara di luar bandar lebih segar dan nyaman

ii Di Malaysia, kebanyakkan golongan pesara berasal dari kampung. Oleh itu, selepas besara mereka ingin balik ke tempat asal mereka.

iii Pembangunan yang pesat selepas merdeka di pusat bandar telah menyebabkan banyak bangunan rumah kedai di negara sedang membangun dirobohkan dan digantikan dengan bangunan pencakar langit untuk ruang pejabat dan pusat membeli- belah

iv. Pembinaan kawasan perumahan di pinggir bandar dan dengan adanya kemudahan pengangkutan awam dan pemilikan kenderaan sendiri telah membolehkan penduduk yang tinggal di pusat bandar berpindah ke kawasan perumahan berulang- alik ke tempat kerja di pusat bandar setiap hari.


Migrasi luar bandar ke luar bandar

i. Pembukaan kawasan pertanian baru oleh Lembaga Kemajuan Tanah Persekutuan (LKTP) seperti di Jengka Tiga Segi, KEJORA, DARA dan sebagainya telah menyebabkan migrasi penduduk dari kawasan luar bandar ke kawasan- kawasan tanah rancangan ini.

ii. Perpindahan ke kawasan tanah rancangan ini adalah bertujuan membasmi kemiskinan di kalangan penduduk luar bandar yang tidak bertanah dan miskin.

iii Terdapat juga penduduk luar bandar yang miskin berpindah ke kawasan pinggir hutan dengan membuka tanah secara haram.

Transmigrasi

Ini adalah migrasi dari pulau ke pulau yang dirancang olek kerajaan. Tujuan utama migrasi secara ini ialah untuk mengatasi masalah kepadatan penduduk yang terlalu tinggi di satu- satu pulau. Contohnya dari Pualau Jawa ke pulau lain seperti Irian Jaya, Sumatera dan Kalimantan yang berpenduduk jarang.

b. Migrasi Antarabangsa

i. Migrasi atarabangsa berlaku hanya apabila seseorang migran itu melintas sempadan antarabangsa. Migrasi ini bolh berlaku secara antarabangsa ataupun antara benua.

Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Pengertian Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat
migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang
melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal
yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.


Jenis-jenis Migrasi
Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu :
a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu :
* Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
* Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran
Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya



imigrasi [KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA]

imi·gra·si n perpindahan penduduk negara lain ke negara tertentu untuk menetap;
ber·i·mi·gra·si v pindah (masuk) ke negara lain untuk menetap;
ke·i·mi·gra·si·an n perihal yg bertalian dng imigrasi; seluk-beluk imigrasi: ia dikenakan tindakan ~ berupa deportasi dan namanya dicantumkan dl daftar penangkalan
Migrasi Penduduk

Dalam Undang-Undang (UU)no 9 tahun 1992, Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Negara Republik Indonesia dan pengawasan orang asing di wilayah Negara Republik Indonesia.



wikipedia
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya.

RUMUS ANGKA KEMATIAN

Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).

Indikator lain untuk mengukur tingkat kehamilan yang sering dipakai: tingkat kehamilan total - rata-rata jumlah anak yang terlahir bagi tiap wanita dalam hidupnya. Secara umum, tingkat kehamilan total adalah indikator yang lebih baik untuk tingkat kehamilan daripada CBR, karena tidak terpengaruh oleh distribusi usia dari populasi.

Tingkat kehamilan cenderung lebih tinggi di negara yang ekonominya kurang berkembang dan lebih rendah di negara yang pertumbuhan ekonominya tinggi.

Metode lain untuk menghitung tingkat kelahiran

General fertility rate (GFR) – mengukur angka kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia 15 - 45 tahun.

Standardised birth rate (SBR) – membandingkan struktur usia-jenis kelamin.

Total fertility rate (TFR) – jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan dilahirkan seorang wanita sepanjang usia produktifnya untuk melahirkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran

* Kebijakan pro-natalis dan anti-natalis dari pemerintah
* Tingkat aborsi
* Struktur usia-jenis kelamin yang ada
* Kepercayaan sosial dan religius - terutama berhubungan dengan kontrasepsi
* Tingkat buta aksara pada wanita
* Kemakmuran secara ekonomi (walaupun pada teorinya ketika sebuah keluarga memiliki ekonomi yang baik, mereka mampu untuk membiayai lebih banyak anak, dalam praktiknya kemakmuran ekonomi dapat menurunkan tingkat kelahiran)
* Tingkat kemiskinan – anak-anak dapat dijadikan sumber ekonomi pada negara berkembang karena mereka bisa menghasilkan uang (tenaga kerja anak)
* Angka Kematian Bayi - sebuah keluarga dapat mempunyai lebih banyak anak jika angka kematian bayi (Infant Mortality Rate / IMR) tinggi.
* Urbanisasi
* Homoseksualitas - pria dan wanita homoseksual hampir seluruhnya tidak menjadi ayah dan ibu, mengurangi angka kelahiran tiap tahunnya.
* Usia pernikahan
* Tersedianya pensiun
* Konflik

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme